Tepat pada malam tanggal 13 Februari 2014 pada pukul 22.50
WIB, Salah satu gunung merapi aktif di Indonesia yang berada di kota Kediri yaitu
Gunung Kelud memutahkan isi perut bumi. Kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba
dan membuat panik warga yang tinggal disekitar gunung tersebut.
Pada tahun 2007 Gunung tersebut mengalami hal yang sama, tetapi
efek dari hal tersebut tidak se dahsyat pada tahun 2014 ini. Debu atau Abu dari
muntahan gunung berapi tersebut menyebar hingga Daerah Istimewa Yogjakarta. Dan
beberapa daerah disekitar kawasan gunugn tersbeut juga turut mengalami imbasnya
anatara lain daerah Malang, Blitar,
Jombang, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, hingga ke pulau Madura.
Tepat di Sidoarjo, abu menghujani daerah ini dimulai sekitar
dini hari dan berlanggsung hingga siang jam 11.00 WIB Abu tersebut terbawa oleh angin yang berhembus cukup
kencang pada akhir-akhir ini. Siang ini matahari sama sekali tidak menampakan
diri dan langit berwaran hitam kelam. Sedikit-sedikit tercium bau belerang dari
Abu tersebut.
Beberapa aktivitas mulai terganggu contohnya para
murid-murid bangu sekoalah dasar (SD) meliburkan diri karena banyak orang tua
yang takut jika sewaktu-waktu terjadi hujan debu yang cukup deras.
Tidak hanya itu akibat dari debu itu juga menganggu organ
tubuh. Bagi penggunan kendaraan bermotor terutama roda 2 juga sangat
membahayakan saat debu /abu tersebut
masuk kedalam mata kita itu terasa sangat perih dan saat kita berada
diluar rumah dengan insensitas waktu yang cukup lama menyebabkan rasa sesak
dalam dada. Maka dari itu penggunan
masker pelindung sangat diperlukan.
Informasi yang saya terima dari teman-teman, hingga saat ini
pasokan masker baik di apotik hingga minimarket telah habis dan kehabisan stok.
Beruntung kejadian ini tidak berlangsung lama, karena pada
sore hari kawasan Sidoarjo di guyur hujan dan menghilangkan debu-debu yang
masih menempel di tempok atau lantai rumah.
Dari kejadian ini semog akita bisa mengambil hikmahnya. Dan tidak
lupa selalu berdoa pada Tuhan unutk selalu di lindungi.